Aksi penembakan terjadi di ibu kota Prancis, Paris. Direktur penerbitan majalah mingguan “Charlie Hebdo”, Stephane Charbonnier alias Charb, serta kartunis terkenal Prancis, yakni Cabu, Tignous, Wolinski dan penulis Bernard Maris tewas diberondong tembakan oleh dua ORANG TAK DIKENAL, Rabu, 7 Januari 2015.

Dua Orang Tak Dikenal menggunakan topeng dan senjata otomatis menembaki kantor majalah mingguan yang terkenal memuat karikatur satire tersebut. Penembakan terjadi setelah Charlie Hebdo mencuit tentang karikatur pemimpin kelompok militan Negara Islam (IS/ISIS), Abu Bakr Al-Baghdadi. Dari rekaman foto di sekitar lokasi penembakan, seorang  tampak naik ke arah atap gedung dan berteriak “Allahu Akbar” seraya terdengar suara tembakan.

Saksi mata menjelaskan penembak kantor majalah mingguan satir dan kontroversial Charlie Hebdo berjumlah dua orang. Mereka menggunakan penutup wajah (bertopeng), berjubah hitam, dan membawa senjata otomatis jenis Kalashnikov.

Keduanya memasuki lantai bawah gedung kantor majalah yang berada di distrik 11 dekat Place de la Bastille di Paris, Prancis. Setiba di gedung itu mereka langsung memuntahkan pelurunya ke arah orang yang berada di kantor tersebut.

Wartawan Europe1 News, Pierre de Cossette, mengatakan beberapa orang berjaket hitam terdengar berteriak, “Nabi telah membalas.” Serangan itu menewaskan belasan orang di tempat dan melukai sepuluh lainnya. Lima orang di dalam kantor itu dikabarkan dalam kondisi kritis. Mereka adalah wartawan, staf administrasi, dan polisi yang berada di lokasi.

Serangan ini bukan yang pertama. November 2011, sebuah bom api dilempar seseorang ke gedung Charlie Hebdo. Tidak ada korban jiwa dalam serangan itu. Khusus serangan terbaru diduga berkaitan dengan edisi terbaru majalah mingguan itu yang menyoroti polemik tentang Islam, dengan fokus pada penulis kontroversial Prancis Michel Houellebecq dan buku terbarunya; Submission. Dalam buku itu, Houellebecq membayangkan Prancis tahun 2022 di bawah kekuasaan Islam.

Kini, polisi kembali berpatroli di sekiar kantor majalah itu menyusul serangan mematikan. Sedangkan keamanan Prancis sebenarnya telah siaga sejak sebelum Natal, menyusul serangan tabrak mobil pada hari-hari sebelumnya.

Sejak serangan November 2011, kantor Charlie Hebdo sebenarnya dalam perlindungan polisi. Kepolisian Prancis menempatkan dua personelnya di kantor itu, dan keduanya tewas dalam peristiwa ini. Serangan tersebut berkaitan dengan tindakan Charlie Hebdo yang nekat memuat karikatur Nabi Muhammad SAW. Majalah mingguan ini beberapa kali menuai ancaman karena memuat karikatur yang menghina Nabi Muhammad SAW.

Video penembakan di majalah satir, Charlie Hebdo, itu diyakini diambil setelah pria bersenjata menembak redaksi majalah tersebut. Dalam video yang berdurasi kurang dari satu menit itu, terlihat dua orang berpakaian serba hitam dan berpenutup kepala membawa senapan mesin Kalasnikov. Terlihat ada seorang anggota polisi yang telah tertembak, lalu dua pria tersebut menghampiri, salah seorang kemudian menembaknya dari jarak dekat. Tak lama kemudian, dua penembak itu berjalan ke arah mobil berwarna hitam. Beberapa kali mereka berteriak sambil mengacungkan senjata. Mereka kemudian pergi dengan mobil tersebut. [KbrNet/EuropeNews]
Axact

CYBER TAUHID

Blog ini dibuat untuk mengcounter propaganda musuh musuh Islam dari dalam maupun dari luar, bagi antum yang peduli silakan sebarkan artikel yang ada di blog ini. In Shaa Alloh kami dapatkan berita dari sumber yang terpercaya.NO HOAX

Post A Comment:

0 comments:

tes