Walau pendukung Jokowi (Jokower) ada yang sudah merasa senang karena dapat kursi, namun – dipastikan – tidak semua Jokower merasakan senang. Pasalnya, sampai kini masih ada pendukung Jokowi yang masih “gigit jari” dikecewakan Jokowi. Ada yang tobat tidak lagi jadi Jokower, tapi masih ada juga yang bertahan dan setia membela Jokowi. Salah atau benar, Jokowi harus terus dibela. Faktanya, Jokowi lebih banyak salahnya dari pada benarnya.

Karena banyaknya kesalahan yang Jokowi lakukan, acap kali membuat Jokower kelimpungan dalam berargumentasi untuk membalas kritik yang di tujukan kepada Jokowi. Bahkan tidak jarang balasan Jokower seperti orang yang mabuk, salah sasaran (memalukan). Seperti pernah memfitnah “Pengamat Maritim” karena kritik Jokowi dengan sebutan PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Sontak saja, pengamat Dr. Y. Paonganan kaget dengan fitnah dari Jokower ketika itu.

“Heran ya…yg kritik jokowi selalu dituduh PKS… padahal sy bukan PKS loh…, “ujarnya

Sebenarnya kesusahan yang dialami Jokower sudah berkali-kali, bukan khusus di masa pemerintahan Jokowi ini. Ketika Jokowi naikkan harga BBM, Jokower harus membela habis-habisan walau dalam hati kecilnya tahu bahwa Jokowi telah berdusta. Karena janji kampanye pilpres 2014 tidak akan naikkan harga BBM. Walau Jokowi salah, Jokower dengan segala kesusahannya tetap membela.

Pernah juga Jokowi tenggelamkan kapal yang sejatinya adalah perahu. Jokower (lagi) membela habis-habisan dengan segala kesusahannya. Mana perahu dan mana kapal pun Jokower sudah tidak bisa membedakan.

Alih-alih Jokowi melakukan kebenaran dalam penurunan harga BBM premium dari Rp.8500, eh Jokowi malah lakukan kesalahan lagi. Berharap Jokowi turunkan harga BBM menjadi di bawah Rp.6500/ liter untuk premium, eh Jokowi malah turunkan sampai di angka Rp. 7600 saja. Kritik pun ramai ditujukan kepada Jokowi, karena sejatinya Jokowi bukan menurunkan harga BBM, namun menaikkan harga dari Rp.6500 menjadi Rp.7600. Para Jokower pun lakukan pembelaan atas kebohongan Jokowi dengan berbagai cara.

Mungkin dalam hati Jokower, kapan ya Jokowi buat kebijakan yang benar, sehingga tidak alami kesulitan atau kesusahan membelanya.  Waktunya pun tiba, kali ini Jokowi keluarkan pernyataan yang benar, “Jokowi ajak rakyat untuk teladani Nabi Muhammad”. Apakah yang dirasakan Jokower dengan pernyataan benar Jokowi ini? Pasti sesak di dada. Betapa tidak! Jokowi yang sudah mereka anggap ‘nabi’, kok malah begitu omongannya.

Dan yang membuat aneh, Jokowi pun ramai mendapat kritik terkait pernyataannnya itu, Jokower pun blingsatan tak karuan, Jonru ikut dijadikan korban sasaran, he he.

Jika dulu Jokowi pernah murka dengan tvOne yang dinilai telah “menghina” dirinya. Lalu, Jokower pun melakukan penyerangan ke kantor tvOne, dan Jokowi membela pendukungnya yang melakukan anarkis itu, “Siapa suruh manas-manasin,” ujarnya.

Secara terang-terangan Jokowi ketika itu membolehkan Jokower lakukan anarkis terhadap orang atau kelompok yang mengkritik atau mencelanya.

Kejadian berbeda terjadi di momentum peringatan maulid Nabi Muhammad Saw 1436 H, Jokowi malah mengeluarkan pernyataan yang berbeda, “Dicaci, balaslah dengan kebaikan dan doa,” kata Suami Iriana itu.

Belum lagi jika kita saksikan banyaknya pendukung Jokowi yang akhirnya malah menyerang Jokowi terkait calon Kapolri Budi Gunawan. Dalam hal ini ada sebagian pendukung Jokowi yang murka, bahkan sampai buat petisi  yang sebelumnya sempat sebut pengangkatan Kapolri Budi Gunawan adalah “mimpi buruk”.

Masih terkait dengan pengangkatan Budi Gunawan yang  punya rekening gendut itu juga di kritik akun @partaisosmed : “Sekali lagi kami tegaskan bahwa kami dukung Jokowi, tapi tidak orang2 di sekelilingnya. Itu hal yang berbeda”.

Terpolanya sikap pendukung Jokowi adalah efek dari inkonsistensinya sikap Jokowi : ada yang masih mendukung dan ada yang sudah berani “membangkang”.

Harus di akui bahwa Jokowi sedang berada dalam pusaran kebingungan akibat intervensi kepentingan orang, lembaga, negara atau partai tertentu. Jika Jokowi punya visi dan sikap yang tegas dan merakyat, maka kebingungan tidak akan tampak di publik. Namun karena Jokowi bukanlah orang yang punya visi, jadi semua gerakannya bak orang yang dilanda kebingungan.

Dipastikan bahwa kebingungan yang melanda Jokowi bukan hanya menyusahkan rakyat secara umum, namun juga menyusahkan pendukungnya sendiri (Jokower) yang selalu dalam posisi dilematis : Dukung kebijakan Jokowi melanggar nurani dan protes kebijakan Jokowi habis di tertawai dan di bully, hi hi..

Sampai kapan sikap dan pernyataan Jokowi terus membuat “susah Jokower”? #BukanUrusanSaya. [JK Sinaga]
Axact

CYBER TAUHID

Blog ini dibuat untuk mengcounter propaganda musuh musuh Islam dari dalam maupun dari luar, bagi antum yang peduli silakan sebarkan artikel yang ada di blog ini. In Shaa Alloh kami dapatkan berita dari sumber yang terpercaya.NO HOAX

Post A Comment:

0 comments:

tes