TEHERAN – Iran menegaskan uang tunai senilai USD400 juta atau Rp5,2 triliun yang diberikan Amerika Serikat pada Januari, sama sekali tidak terkait perundingan nuklir maupun tebusan untuk membebaskan lima tahanan. Hal ini senada dengan pertanggungjawaban yang disampaikan pemerintahan Presiden Barack Obama pekan lalu.
“Uang sebesar USD400 juta yang dikirim dari AS ke Republik Islam Iran sejatinya terkait dengan penjualan peralatan militer ke Iran sebelum revolusi dan tidak ada hubungannya dengan kesepakatan nuklir,” ujar Kepala Dewan Keamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani, seperti dikutip dari IRNA, Selasa (9/8/2016).
Lebih jelasnya, uang itu merupakan bagian dari dana amanah (trust fund) Iran, yang digunakan untuk membeli peralatan militer dari AS sebelum Revolusi 1979. Aset itu dibekukan sejak 1981, dengan bunga mencapai USD1,3 miliar atau Rp17 triliun, ketika hubungan diplomatik kedua negara terputus.
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry juga mengatakan sebelumnya bahwa transfer tersebut adalah pelunasan dari kesepakatan yang sudah lama dijanjikan. Negosiasinya terpisah dari perjanjian nuklir, yang ditentang oleh sejumlah pihak di Washington maupun Teheran.
(Baca juga: Pejabat AS Konfirmasi Tebusan ke Iran Seharga Rp5,2 Triliun)
Isu ini kembali terangkat ke permukaan selama pemilihan presiden di AS akhir-akhir ini. Partai Republik yan mengusung Donald Trump gencar menuding Obama telah melanggar prinsip konstitusi AS yang melarang pembayaran tebusan dalam bentuk apapun.
Mereka juga mencurigai waktu pengiriman uang yang bersamaan dengan pembebasan lima orang tahanan AS dari Iran. Ditambah lagi, pembayaran tersebut dikemas dalam tumpukan papan kayu dan dibuat dalam berbagai mata uang.
Terkait hal tersebut, Iran menolak untuk ikut campur. “Kami lebih suka tidak dilibatkan dalam kasus ini (pilpres AS). Biarkan saja para kandidat presiden itu menunjukkan tabiat asli mereka dalam atmosfer pemilihan yang kacau begitu,” tukas Shamkani.

Post A Comment:
0 comments:
tes