KELOMPOK perlawanan utama gerilyawan Muslim di Filipina dikabarkan berencana untuk mendirikan sebuah partai politik dalam persiapan pemilu 2016 mendatang, kepala juru runding perdamaian dari kubu pejuang mengatakan Senin kemarin (27/5/2013).
Front Pembebasan Islam Moro (MILF) menandatangani gencatan senjata pada tahun 2003, berhenti menuntut adanya negara merdeka dengan imbalan diberikan kekuasaan yang signifikan di daerah otonom di selatan negara itu.
“Kami belum resmi membentuk partai politik, tetapi kami sedang melakukan konsultasi menyeluruh di antara anggota kami,” kata negosiator MILF Mohagher Iqbal kepada AFP.
Partai yang diusulkan hanya akan mencari kekuasaan setelah terciptanya wilayah otonomi Muslim, tegasnya.
Juru bicara Presiden Benigno Aquino, Abigail Valte mengatakan pemerintah sangat menyambut baik rencana politik MILF untuk ikut serta dalam pemilu 2016.
Langkah ini dianggap bagian dari proses perdamaian yang ditujukan untuk menciptakan daerah otonom bagi minoritas Muslim di sepertiga wilayah selatan Filipina yang mayoritas berpenduduk Katolik.
Namun baik Valte maupun Iqbal mengatakan bahwa mereka tidak tahu kapan pembicaraan damai akan dilanjutkan, bahkan ketika tenggat waktu pemerintah untuk menciptakan daerah otonom semakin dekat.
MILF, yang memiliki sekitar 12.000 pengikut bersenjata dan pemerintah seharusnya menyelesaikan semua isu yang beredar dan mewujudkan kesepakatan damai sebelum pemilihan umum sela pada 13 Mei lalu tetapi mereka gagal untuk mencapai target ini.(islampos)
Post A Comment:
0 comments:
tes