Aktivis politik Mesir dan pendiri gerakan Kristen anti kudeta, Ramy Jan mengatakan pemerintah yang didukung militer saat ini adalah i "otoritas teroris" yang memanipulasi para aktivis Kristen untuk kepentingan mereka.
Dalam sebuah postingan di Facebook, Ramy memperingatkan Menteri Pertahanan Jenderal Abdul Fattah Al-Sisi yang mengumumkan kudeta atas presiden Muhamad Mursi dengan mengatakan, "tinggalkan Sisi! 25 Januari mendekat Tiba waktunya untuk hengkang atau menghadapi mimpi terburuk!", demikian latihan Al-Ray yang dikutip Mi'raj News (MINA), Rabu.
"Pemerintah yang membenarkan pembunuhan terhadap perempuan, anak-anak, dan remaja adalah teroris," tambahnya merujuk pada pembubaran paksa dan aksi penembakan oleh para sniper Ipada Agustus lalu di Rab'ah Adawiyah dan Nahda Square.
Tidak hanya itu, Ramy Jan juga menuduh penguasa saat ini mengeksploitasi Kristen Koptik untuk keuntungan mereka sendiri.
"Sebuah pemerintah yang memanipulasi orang-orang Kristen dan menunjuk hakim Kristen Koptik untuk memicu ketegangan sektarian dengan memberikan pernyataan politik tertentu, meskipun ada ribuan hakim Muslim yang juga pro-kudeta, merupakan suatu tindakan teroris yang tidak layak hidup atau mendapat simpati," tambahnya.
Gejolak di Mesir memanas ketika penggulingan presiden Mursi oleh jenderal Al-Sisi pada 3 Juli 2013 menuai protes di hampir seluruh kegubernuran Mesir. Muhamad Mursi yang datang dari kelompok Islam terbesar di Mesir mendapat dukungan tidak hanya dari organisasinya, namun dari beberapa organisasi lain yang hingga kini bergabung melakukan protes rutin mereka hingga saat ini dalam sebuah gerakan yang dikenal Aliansi Anti Kudeta.(Mi'raj News)
Post A Comment:
0 comments:
tes