Kehadiran Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberi warna tersendiri pada benak Muslimin Indonesia. Betapa tidak, di tengah krisis kepemimpinan, bangsa ini dikunjungi seorang tokoh pemimpin Muslim yang dikenal lantang membela Islam di panggung diplomatik.
Berikut catatan Teungku Zulkifli Oesman, anggota HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) tentang kunjungan Erdogan ke Indonesia, pada akun Facebook pribadinya, Sabtu (1/8/2015).
1. Jujur saja mimik Erdogan tidak begitu bersemangat dalam bingkai diplomasi,tapi lebih kepada kunjungan persaudaraan.
2. Erdogan lebih semangat untuk silaturahim dengan rakyat Muslim Indonesia, bukan dengan pemerintah, karena Erdogan tahu siapa Pemerintah Indonesia sekarang.
3. Tidak disambut Jokowi, biasa saja, namun ada kemungkinan hal ini pesanan asing, untuk meninggalkan kesan, Erdogan tidak terlalu penting, sepenting Xi Jinping.
4. Xi Jinping penting bagi pemerintahan Jokowi , Erdogan penting bagi rakyat, rakyat lebih suka pemimpin jujur dan padat karya nyata.
5. Erdogan disambut bak artis oleh masyarakat, histeris, beda dengan presiden kita sendiri yang setiap hari dicaci maki rakyat.
6. Jika kita mengacu ke teori penyampaian pesan Herbert Mead, jelas 100 persen Erdogan tidak suka jokowi, dan Erdogan mengirimkan pesan non verbal kepada jokowi “anda pemimpin penipu”.
7. Dalam pertemuan Erdogan dengan Jokowi di Istana, Erdogan jarang melihat wajah Jokowi, malah lebih sering menyapa pers, Erdogan lebih sering melihat ke depan saat Jokowi bicara, artinya Erdogan sangat tidak suka duduk dengan pemimpin kelas rendah begini.
8. Mimik bicara Jokowi seperti biasa, masih cengengesan dan benar benar bikin malu rakyat Indonesia kepada pemimpin dunia lain bukan hanya kepada Erdogan, susah mengkarbit orang agar pintar mendadak.
9. Ingat kejadian di Forum Ekonomi di Davos saat Erdogan semprot Presiden “Israel” Simon Peres, tatapan Erdogan ke Simon Peres hampir sama dengan tatapan Erdogan ke Jokowi kemarin, Jum’at (31/7).
10. Fenomena masyarakat yang ajak selfie dengan Erdogan adalah pesan cinta rakyat kepada pemimpin idola, Jokowi jangan sewot, beda kelas, idola Jokowi komunis, idola rakyat Erdogan, sah saja, hidup adalah pilihan.
11. Pesan dari rakyat Indonesia, bahwa negara ini sangat menginginkan sosok Erdogan untuk menjadikan Indonesia maju dan benar benar hebat,rakyat sudah cerdas, kalau boleh rakyat Indonesia bikin petisi “pinjam Erdogan setahun saja”.
12. Dalam pertemuan bisnis Turki – Indonesia, pesan tersirat Erdogan adalah tinggalkan Cina, karena itu berbahaya bagi Indonesia, tapi yakinlah pejabat Indonesia tipenya jatuh ke lubang yang sama berkali kali.
13. Tujuan utama Turki ke Indonesia adalah melihat potensi terkini Indonesia dan keadaan Muslim, bukan dijamu Istana.
14. Bagi yang mau belajar, kemarin terlihat jelas kelas pemimpin dunia yang hebat, berkelas, dan standar demokrasi internasional, sedangkan jokowi tetap kelas walikota yang tidak naik kelas kecuali maksa jadi presiden dengan semua cara, termasuk berkhianat, meskipun rakyat tidak suka, meskipun dihina menteri sendiri.
15. Semua fakta di lapangan, memaksa Erdogan memberikan sinyal agar rakyat Indonesia lebih cermat dalam memilih pemimpin, namun apakah rakyat menangkap pesan itu atau tidak, mari kita lihat di pilpres selanjutnya. Wallahu a’lam.
(ARRAHMAH)
Post A Comment:
0 comments:
tes