AHOK TERKINI : Analisa menarik dilontarkan pengamat terorisme Harits Abu Ulya terkait ledakan yang diduga bom di Terminal Kampung Melayu (24/05).
Dalam kultwit panjang di akun Twitter @HaritsAbuUlya01, Harits menganalisa kemungkinan pelaku teror dan target yang dibidik. "Kalau pelakunya dari kel teroris maka jika niat dan resikonya juga mati dalam sebuah aksi bom bunuh diri, kenapa targetnya gak 'mutu'? nanggung amat?" tulis @HaritsAbuUlya01.
Menurut Harits, pelaku kemungkinan bisa jadi DPO Densus 88. "Polri akan cepat bisa ungkap seperti biasanya, itu evident Densus lebih tau. Saya cuma bisa nebak-nebak saja siapa suspectnya? ya bisa jadi dari DPO Densus," kata @HaritsAbuUlya01.
Pelaku terkait ISIS? "Paling mudah kemungkinan cerita ISIS dimunculkan lagi. Karena itu yang paling menempati list teratas untuk saat ini di Indonesia. Motif aksi mereka apa?? Skala prioritas:1.Dendam dan marah, 2.Menunjukkan eksistensi kelompok, 3.Opini. Dengan motif di atas yg penting aksi, target strategis gak butuh" tulis @HaritsAbuUlya01.
Soal target serangan teroris, @HaritsAbuUlya01 menulis: "Kalau polisi jadi target, kenapa gak pilih pos-pos yang isinya banyak personel? atau obyek-obyek vital, atau kantor2 negara Barat misalkan?? Jd serius."
Ledakan diduga bom bunuh diri terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5) sekitar pukul 21.00 WIB. Ledakan tersebut diperkirakan terjadi dua kali dengan selisih waktu sekitar lima menit yaitu pukul 21.00 WIB dan 21.05 WIB.
Berdasarkan informasi terbaru yang beredar, ada tiga orang polisi yang menjadi korban meninggal, dan dua orang yang diduga pelaku. [ito]
Post A Comment:
0 comments:
tes