GUANTANAMO, AS – Bayangkan, Anda yang mengalami hal ini. Anda ditelentangkan dalam posisi kepala lebih rendah dari kedua kaki.

Kepala Anda terlebih dahulu ditutup karung sebelum akhirnya disiram dengan guyuran air.

Dengan demikian, Anda akan merasa seperti ditenggelamkan di dalam kolam dan berisiko mati karena siksaan itu bisa merusak paru-paru. Laa haula wa laa quwwata illa billah!

Siksaan keji semacam inilah, yang kemudian dikenal dengan sebutan waterboarding, yang dilakukan oleh negara kafir harby AS, melalui CIA, kepada para Mujahidin, seperti Syekh Khalid Syekh Muhammad, Syekh Abu Zubaydah, dan juga Syekh Abdul Rahim An-Nashiri.

Skandal kekejian dan kebrutalan CIA dalam menyiksa Mujahidin, khususnya para tahanan di Guantanamo dan di penjara-penjara rahasia AS di Eropa terbongkar setelah senat mem-beberkan-nya dalam sebuah laporan setebal 500 halaman, Selasa kemarin.

Dari sebuah rekaman rahasia, Syekh Abu Zubaydah mengatakan:

“Setelah berbulan-bulan penderitaan dan penyiksaan, secara fisik dan mental, mereka tidak peduli dengan luka saya”. “Para dokter mengatakan saya hampir meninggal sebanyak empat kali,” ujar beliau.

Sementara itu, Syekh Abdul Rahim Al-Nashiri, mengeluh bahwa interogator biasa “menenggelamkan saya di air” yang tampaknya merujuk ke teknik interogasi yang disebut “waterboarding”.

Semoga Allah SWT., menyiksa sekeras-kerasnya orang-orang yang menyiksa para Mujahidin tersebut, di dunia dan menimpakan adzab yang lebih pedih lagi di akhirat nanti. Allahu Akbar!


Sumber :
http://al-mustaqbal.net/beginilah-syekh-abu-zubaydah-disiksa-cia-laa-haula-wa-laa-quwwata-illa-billah/

 CIA Brutal Siksa Mujahidin, George W Bush Aktornya!

WASHINGTON, AS – Terungkap kebrutalan dan kekejian penyiksaan CIA terhadap Mujahidin sebagaimana laporan Senat AS seperti dikutip AFP. George W Bush adalah sosok yang bertanggung jawab di saat itu (tahun 2002) dan harus mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya tersebut.



Penyiksaan dan kebrutalan CIA kepada para tahanan Mujahidin merupakan kebijakan rahasia di bawah pemerintahan Presiden George W Bush pada 2002, menyusul serangan 11 September 2001 di Amerika.

Kini terungkap bahwa teknik penyiksaan oleh CIA terhadap Mujahidin Al Qaeda ternyata jauh lebih brutal dibandingkan yang sudah diketahui, demikian laporan Senat AS seperti dikutip AFP.

CIA juga telah menyesatkan Gedung Putih dan Kongres dengan klaim-klaim tidak akurat mengenai kegunaan program dalam mencegah serangan, simpul Komite Intelijen Senat dalam laporan yang menghidupkan kembali debat mengenai taktik interogasi seperti waterboarding (penyemprotan air secara banyak ke kepala para tahanan).

Dalam laporan setebal 500 halaman itu disebutkan bahwa Presiden Barack Obama sendiri mengakui bahwa tindakan CIA itu kontraproduktif dan bertentangan dengan nilai-nilai bangsa AS.

Di antara yang diungkap dalam laporan itu adalah seorang agen CIA menggunakan Russian Roulette (menjadikan satu selongsong peluru pada pistol revolver yang ditodongkan kepada tahanan) untuk mengintimidasi tawanan, selain teknik interograsi lain yang tak direkomendasikan seperti menggunakan bor motor.

Para tahanan juga dihinakan dengan menyiksa dari dubur yang salah seorang diantarnya mati akibat hipotermia, sedangkan beberapa lainnya menderita patah tulang.

Direktur CIA John Brennan membela pengadopsian taktik keras yang diambil semasa pemerintahan George W. Bush pasca Serangan 11 September 2001, demikian AFP.

Masya Allah, Laa haula wa laa quwwata illa billah. Semoga Allah SWT., membalas kekejian dan kebrutalan CIA beserta seluruh orang yang terlibat di dalamnya, termasuk George W Bush, baik dengan adzab Allah SWT., maupun melalui tangan-tangan Mujahidin. Allahu Akbar!



Sumber :
http://al-mustaqbal.net/cia-brutal-siksa-mujahidin-george-w-bush-aktornya/
Axact

CYBER TAUHID

Blog ini dibuat untuk mengcounter propaganda musuh musuh Islam dari dalam maupun dari luar, bagi antum yang peduli silakan sebarkan artikel yang ada di blog ini. In Shaa Alloh kami dapatkan berita dari sumber yang terpercaya.NO HOAX

Post A Comment:

0 comments:

tes