Nampaknya ada yang terburu-buru ingin berkuasa. Pengumuman perubahan peta jalan politik di Mesir yang diduga bisa memuluskan jalan Jenderal Abdul Fattah al Sisi ke kursi kepresidenan. Ya, Mesir berencana akan menggelar pemilu untuk memilih presiden lebih dulu ketimbang pemilu memilih wakil rakyat.

Memang sesuai jadwal yang disusun setelah penggulingan Muhammad Mursi dari kursi presiden Mesir pada Juli lalu, pemilihan parlemen seharusnya digelar lebih dulu.

Gentingnya situasi keamanan dan politik nasional yang medesak dibutuhkannya orang kuat di pemerintahan diduga menjadi pendorong utama perubahan jadwal tersebut.

"Saya sudah mengambil keputusan untuk mengubah peta jalan masa depan, sehingga kita akan pertama mengelar pemilihan presiden, lalu disusul oleh pemilihan parlemen," kata Mansour Adly, yang kini menjabat sebagai presiden sementara.

Sebanyak 49 orang tewas dalam bentrokan yang terjadi bersamaan dengan demonstrasi antipemerintah Sabtu (25/1), yang digelar untuk memeringati tiga tahun jatuhnya rezim Husni Mubarak.

Adapun calon terkuat dalam pemilu itu adalah Sisi, tokoh yang dianggap oleh Ikhwanul Muslimin sebagai penjahat kemanusiaan yang mendalangi penggulingan Mursi, tetapi oleh sebagian besar warga Mesir dipuja sebagai tokoh kuat, pemimpin masa depan Mesir.

Mesir awal bulan ini menggelar referendum untuk menyepakati konstitusi baru, yang disusun oleh militer dan para tokoh politik sekuler.

Mansour tidak menjelaskan kapan pemilihan presiden itu digelar, tetapi konstitusi baru menegaskan pemilu presiden harus digelar dalam 90 hari setelah rancangan konstitusi disahkan sebagai undang-undang dasar. (pm/reuters)
Axact

CYBER TAUHID

Blog ini dibuat untuk mengcounter propaganda musuh musuh Islam dari dalam maupun dari luar, bagi antum yang peduli silakan sebarkan artikel yang ada di blog ini. In Shaa Alloh kami dapatkan berita dari sumber yang terpercaya.NO HOAX

Post A Comment:

0 comments:

tes