Pelayanan petugas medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tanjungpinang dikeluhkan lagi. Saat kondisi pasien sekarat, malah petugas medis asyik main ponsel.
“Sekitar pukul 00.02 tadi malam, ibu saya bawa ke RSUD Tanjungpinang. Sampai di sana, ibu tidak langsung diberi pertolongan.Mereka (perawat) malah sibuk main handphone,” ujar Ira, seorang kerabat pasien meninggal, kemarin, sambil terisak.
Ira membawa ibunya ke RSUD Minggu dini hari. Ibunya sudah lama menderita asma. Hanya, sesampai di rumah sakit, dilihatnya tidak ada tindakan sama sekali kepada ibunya. Ira menduga, permintaannya untuk menolong ibunya ke petugas medis tidak digubris dikarenakan usianya yang masih kecil. Akhirnya, nyawa ibunya pun tak tertolong.
“Saya disuruh perawat ke apotek untuk menebus obat. Sepulang dari apotek, saya dengar ibu berteriak Laillahaillah sambil meminta untuk dipasangkan oksigen,” kenangnya.
Ternyata, selama mengambil obat, petugas medis tidak memberikan perhatian. Bantuan pernafasan oksigen yang harusnya didapatkan ibunya pun tidak diberikan.
“Setelah saya bentak, baru mereka mau periksa ibu. Itu pun setengah-setengah,” paparnya.
Saat itu, dikatakannya, ibunya sempat kejang karena menahan sakit. Kemudian, perawat pun menyuntik obat.
Setelah disuntik tiga kali di lengan sebelah kanan, dikatakan pula ibunya kena epilepsi.
“Setelah ibu meninggal, dokter baru sibuk memeriksa,” jelas Ira.
Salah seorang kerabat Ira, Nita mengaku, sudah mengikhlaskan kepergian almarhum. Hanya, sangat disayangkannya kejadian yang menimpa adiknya tersebut. “Mereka seharusnya tidak menyepelekan nyawa orang lain,” jelasnya.
Diakuinya, tidak ada rencana mereka melakukan tuntutan ke pihak RSUD Tanjungpinang. Meski pun, dinilainya, sebenarnya ada kelalaian rumah sakit dengan tidak menyediakan oksigen di IGD. Lantas, apa tanggapan pihak rumah sakit? Saat Tanjungpinang Pos, berupa mencoba konfirmasi, perawat yang ditemui menjawab dengan nada ketus.
“Kami tidak tahu menahu tentang pasien semalam. Yang jaga juga beda. Kami cuma tahu ceritanya. Kalau mau jelasnya, besok datang saja lagi dan tanya langsung ke kantornya. Kalau obat ventoline memang di sini tidak tersedia,”begitu kata seorang perawat.
Sementara itu, Direktur RSUD Tanjungpinang, dr Eka Hanasarianto saat dikonfirmasi mengatakan, ia akan mengecek terlebih dahulu kasus tersebut. Menurutnya, untuk persediaan oksigen di rumah sakit ini masih mencukupi. Hanya, obat ventoline memang tidak ada.
“Kalau ada keluhan dari warga tentang pelayanan kami yang kurang baik, silakan sampaikan keluhan itu di kotak saran yang tersedia. Tapi sejauh ini, saya pikir pelayanan dari perawat cukup baik,” katanya.
Sumber: tanjungpinangpos
Post A Comment:
0 comments:
tes