Ketika feri Sewol Korea Selatan mulai tenggelam pada tanggal 16 April 2014, beberapa dari 325 murid penumpang merekam saat-saat terakhir.

Produser televisi setempat, Choi Seung-Ho, menyebut video itu dengan sebutan “adegan paling memilukan yang saya lihat dalam karier penyiaran saya selama 27 tahun,” sebelum ia memutar video tersebut dalam sebuah situs web yang dijalankan oleh “Korea Center for Investigative Journalism”, demikian sebagaimana diberitakan New York Times.

“Ini seperti sebuah akhir”, kata seorang anak. Yang lainnya mengatakan pada ibu dan bapaknya bahwa dia mencintai mereka. Seorang murid lainnya bertanya, “Apa kita akan menjadi seperti Titanic?”

Ketika kapal semakin lama semakin miring, beberapa murid tampak ketakutan, sementara lainnya tampak bingung.

Salah satu murid minta untuk turun dari kapal, sementara yang lainnya mengatakan, “ini menyenangkan”.

Pada pukul 08:53 waktu setempat, suara di pengeras suara kapal Ferry mengatakan agar seluruh 443 penumpang tetap tinggal di kapal.

“Apa? Cepat, selamatkan kami!”, teriak salah seorang murid menanggapi instruksi tersebut.

Meskipun semakin takut, banyak murid yang ikuti instruksi untuk tetap tinggal. Namun kapten dan beberapa anggota kru tidak mengikuti instruksi yang sama, karena mereka adalah di antara yang pertama untuk melarikan diri dari kapal. Sejauh ini, 210 orang dikonfirmasikan telah tewas, dan 92 lainnya masih hilang.

Lee dan 14 anggota kru lainnya telah ditangkap dan didakwa karena telah meninggalkan penumpang dalam keadaan darurat. Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye mengatakan, “sama saja dengan pembunuhan”. (Colin Daileda / Mashable / dakwatuna / hdn)

Axact

CYBER TAUHID

Blog ini dibuat untuk mengcounter propaganda musuh musuh Islam dari dalam maupun dari luar, bagi antum yang peduli silakan sebarkan artikel yang ada di blog ini. In Shaa Alloh kami dapatkan berita dari sumber yang terpercaya.NO HOAX

Post A Comment:

0 comments:

tes