Kapolres Tolikara, AKBP Suroso, SH mengungkapkan bahwa saat berlangsungya negosiasi dengan massa teroris Kristen Gereja Injili di Indonesia (GIDI) -yang merupakan para peserta Seminar Internasional (KKR)- pada Jumat (17/7), dirinya dipaksa melepaskan songkok yang dipakainya serta dipukul di dadanya.
“Saya disuruh untuk melepas songkok. Dan saya juga dipukul sekali di dada,” kata AKBP Suroso kepada wartawan di Kantor Polres Tolikara, Sabtu (25/7) sebagaimana dikutip Islam Pos.
Bahkan dia menuturkan bahwa dalam negoisasi itu, Bupati Tolikara Usman Winambo juga didorong-dorong dan ditunjuk-tunjuk oleh massa teroris Kristen GIDI. Namun usai kejadian pendorongan itu, Usman menghilang entah kemana.
“Pak Bupati kemana saya tidak tahu. Kabarnya Pak Bupati itu pulang ke rumah setelah didorong-dorong,” imbuh AKBP Suroso yang ada saat tragedi berlangsung namun tidak dalam posisi bertugas.
AKBP Suroso mengatakan bahwa Bupati Usman memang ikut membantu untuk melakukan negosiasi dan menghalau pihak GIDI, tetapi ia sudah tidak dianggap lagi oleh para teroris Kristen.
(ANTILIBERALNEWS)
Post A Comment:
0 comments:
tes