KIBLAT.NET, Bekasi – Kajian umum bertajuk “Zionis Kristen Mencengkeram Indonesia” berlangsung di masjid Nurul Iman, Islamic Center Bekasi, Ahad (1/3/15). Tampil sebagai nara sumber, Artawijaya, Alfian Tanjung, dan Abu Deedat, dengan moderator Wildan Hasan.
Kajian tersebut diawali dari paparan gerakan kritenisasi yang berangsung secara massif di Bekasi, lewat tayangan video maupun dokumen-dokumen yang diperoleh panitia seperti pelecehan dan penghinaan Nabi Muhammad yang dilakukan siswa Bellarminus yang memuat ungkapan-ungkapan yang jorok kepada Nabi Muhammad serta gambar Al-Quran yang dibuang ke kloset.
Digambarkan pula seorang siswa yang dengan sengaja menginjak Al-Qur’an, lalu disuruhnya diabadikan oleh temannya, peristiwanya terjadi di salah satu SMA Pondokgede. Lalu pertunjukan Mahkota Salib di depan Masjid Al Barkah alun-alun serta melakukan pembatisan kepada seorang Satpam Masjid.
Tak cukup melakukan penghinaan dan pelecehan terhadap Islam, Kristen di Bekasi, terus memprovokasi dengan melakukan pembaptisan massal di Kemang Pratama Bekasi. Sedikitnya 200 orang yang didatangkan dari kantong-kantong kemiskinan mereka bawa ke Kemang Pratama Bekasi untuk dibaptis.
Pada kesempatan itu juga ditayangkan pembangunan gereja besar-besaran dan tumbuhnya gereja ilegal yang mengundang konflik dengan umat Islam seperti kasus gereja di Pondok Timur, Bekasi. Konflik ini berbuntut pada kasus bentrokan antar 11 anak muda Islam dengan jemaat HKBP yang setiap Ahad melakukan pawai sepanjang 3 Kilometer menuju tanah kosong yang mereka jadikan sebagai tempat kebaktian.
Pasalnya, rumah yang mereka jadikan sebagai tempat kebaktian ditutup oleh pemerintah kota Bekasi karena selain telah mengganggu warga setempat juga karena telah terjadi penyahgunaan fungsi bangunan. Kasus ini dikenal dengan peristiwa Kampung Asem yang mengakibatkan ditangkapnya Ketua FPI Bekasi Raya Murhali Barda dan 10 orang anak-anak muda yang dipersalahkan melukai pendeta Luspida Simanjuntak.
Selain itu ditayangkan juga kasus HKBP Filadelfia di Jejalen, Tambun Utara, yang sempat berujung bentrok dengan warga setempat, lalu kasus gereja HKBP Mangseng Bekasi Utara. Tak cukup dengan mendirikan gereja-gereja ilegal yang terus memanaskan situasi. Kristenisasi terus berlangsung secara masif seperti halnya kristenisasi berkedok ‘mobil pintar’ di Tambun Utara terhadap anak-anak SD, serta penggunaan ruko-ruko, sebagai tempat kebaktian ilegal.
Pada saat penayangkan fakta-fakta gerekan kristenisasi itu, 700 umat Islam yang datang dari Kota dan Kabupaten Bekasi, terdiam.
“Sesak dadaku melihat masifnya gerakan kristenisasi di Bekasi. Bagaimana masa depan anak-anak. Apakah masih dapat mempertahankan imannya,” kata Aburozak, yang sengaja datang dari Tambun untuk mendengar kajian Kristenisasi itu.
Tidak peduli dengan agama
Usai pemaparan fakta-fakta gerakan Kristenisasi di Bekasi, Artawijaya, memulai ceramahnya dengan memaparkan Kejayaan Islam di Andalusia, yang saat lebih banyak dikenal dengan kota-kota pesepakbola di Spanyol seperti Barcelona. Umat Islam sempat berkuasa di Andalusi selama 800 tahun, lalu kekuasaan umat Islam runtuh karena ketidak perdulian umat Islam terhadap agamanya.
Hal yang sama bisa saja terjadi di Indonesia. Meski saat ini penduduknya mayoritas Islam namun jika umat Islam di Indonesia tak perduli dengan agamanya, bukan tak mungkin Islam di Indonesia mengalami hal yang sama dengan muslim di Andalusia. Gejala ke arah itu dapat dilihat; betapa jaringan Zionis Yahudi dan Kristen telah lama bergerak untuk mengkristenkan umat Islam di Indonesia. Dengan mengungkap fakta-fakta yang dilakukan Yahudi dan Kristen di Indonesia. Jejak itu dapat dilihat dari kota Manado Sulawesi Utara.
Sementara, Alfian Tanjung memaparkan, kristenisasi lewat kekuatan modal. Ia mencontohkan pembangunan perumahan secara besar-besaran telah didompleng gerakan kristenisasi misalnya para pengembangan modalnya dikuasai Kristen maupun Katolik, menyediakan lahan untuk lokasi pembangunan gereja, serta pendidikan. Meski penghuni mayoritas muslim.
Sementara Abu Deedat, pakar Kristologi, mengemukakan bahwa Indonesia merupakan target. Hal itu dibuktikan dengan pengiriman misionaris dari Amerika Serikat. Ia juga menggambarkan betapa missionaris kristen telah berhasil di Nigeria dan Korea Selatan.
Reporter: Imran Nasution
Editor: Fajar Shadiq
Post A Comment:
0 comments:
tes