CYBER SECURITY : Presiden Jokowi mengumandangkan rencana pemerintah membentuk Badan Cyber Nasional (BCN). Pembentukan badan tersebut dinilai sangat penting, mengingat Indonesia belum memiliki perlindungan cyber yang terintegrasi.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, ketika ditemuiKompas.com di kantornya, Selasa (14/1/2015), mengatakan perlindungan cyber yang dimiliki Indonesia saat ini belum menyatu. Keberadaannya masih bersifat sektoral dan bergerak di jalurnya masing-masing. "Padahal kebutuhannya mendesak," kata Rudiantara.

Perlindungan cyber menjadi penting seiring dengan meningkatnya tren perang cyber. Sebut saja peristiwa peretasan Sony Pictures yang terjadi beberapa waktu ke belakang.

Di Indonesia sendiri, Kominfo memiliki sebuah unit perlindungan cyberbernama Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastrucure (ID SIRTII). Namun mereka berfungsi sebagai pengawas internet publik. BCN akan menjalankan peran yang berbeda.

"Nah, kita cyber ini masalahnya bukan hanya defense tapi jugaresilience, ketahanan. Kita tidak melihatnya dalam soal militer saja. BCN ini keseluruhan, nasional," terang Rudiantara.

"Harus fokus pada bagaimana kita memiliki resiliensi, tidak hanya kepentingan defense tapi juga public utilities. Jadi air, listrik dan gas termasuk," imbuhnya.
Axact

CYBER TAUHID

Blog ini dibuat untuk mengcounter propaganda musuh musuh Islam dari dalam maupun dari luar, bagi antum yang peduli silakan sebarkan artikel yang ada di blog ini. In Shaa Alloh kami dapatkan berita dari sumber yang terpercaya.NO HOAX

Post A Comment:

0 comments:

tes