Astagfirullah, Ade Armando Bilang, Tidak Ada Satupun Ayat, Tuhan Larang Seks Sejenis

Dosen Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando mengatakan, saat ini masyarakat perlu khawatir, bukan hanya terhadap anak perempuannya, tapi  juga anak laki-laki. Terlebih, jeratan hukum prostitusi anak, juga terjadi pada anak laki-laki.

“Anak laki-laki pun bisa menjadi korban prostitusi. Tentu ini adalah sebuah tragedi yang buruk sekali. Tapi disini isunya adalah prostitusi, bukan gay. Kita sama-sama konsen memerangi prostitusi. Jadi yang harus diperangi adalah prostitusinya, bukan LGBT nya,” kata Ade Armando dalam sebuah diskusi Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One, belum lama ini.

Dikatakan Ade, kata penyimpangan adalah istilah yang tidak punya basis ilmiah. Kementerian Kesehatan misalnya menjelaskan, bahwa orientasi seksual (hetero dan homoseksual) jangan dianggap sebagai suatu gangguan. Karena itu menggunakan kata penyimpangan adalah tidak benar.

“WHO juga menjelaskan, bahwa  LGBT bukan merupakan gangguan jiwa, dan bukan penyimpangan. Secara ilmiah sudah dibantah bahwa homoseksual bukan gangguan jiwa. Homoseksual adalah akibat kombinasi genetik, hormon dan lingkungan, bukan gangguan jiwa,” seloroh Ade.

Mengenai rehabilitasi anak korban prostitusi, Ade mengkritisi, rehabilitasi semacam apa yang harus dilakukan. Ia tidak setuju dengan KPAI, rehabilitasi yang dilakukan adalah mengubah anak dari homoseksual menjadi hetero.

“Lagi-lagi ini bukan isu gay atau LGBT, tapi prostitusi anak. Kejahatan seksual yang terjadi di Bali dan Jawa Barat, saya setuju jika harus diberi sanksi hukuman  berat. Tapi jangan campurkan prostitusi anak dengan isu gay. Saya khawatir isunya menjadi pecah. Janganlah kawan-kawan yang anti gay, mendompleng kasus ini untuk menghantam gay,” kata Ade.

Bicara soal agama, Ade mengaku belajar agama. Ia mengajak peserta yang hadir untuk membuka Al Qur’an yang terkait kaum Nabi Luth.  “Jika kita buka Al Qur’an, anda tidak akan menemukan satu ayat pun yang menujukkan, bahwa Tuhan melarang hubungan seks dengan sesama jenis. Tidak ada ayat itu,” ungkap Ade ngawur.

Padahal, seperti diberita media massa, kasus prostitusi anak di Bogor, tersangka AR yang dibantu U dan E, adalah pelaku mucikari yang juga seorang LGBT atau gay. Masihkah Ade mengelak, bahwa kejahatan seksual, prostitusi anak harus dipisahkan dengan LGBT?  (desastian/Islampos)