Sumber foto : Istimewa/Prijanto Soemantri
Segerombolan serigala bisa kalah dengan segerombolan domba. Sebab segerombolan serigala dipimpin domba. Sedangkan segerombolan domba dipimpin seorang serigala.
Ungkapan tersebut menggambarkan betapa pentingnya aspek psikologi sosok pemimpin. Sebab, di samping persyaratan moral dan ilmu tentang Kepemimpinan, diperlukan satu persyaratan yang sangat penting yaitu kesehatan jiwa.
Pemimpin tidak boleh memiliki kelainan kejiwaan. Kelainan kejiwaan yang sering kita jumpai adalah watak psikopat. Perilaku keseharian pemimpin bisa diamati dan dinilai, adakah si pemimpin sehat jiwanya.
Psikopat tak sama dengan gila, karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Namun demikian, pengidapnya sering disebut orang gila tanpa gangguan mental.
“Psikopat pandai berpura-pura“. Tindakan yang dilakukan cenderung dapat merugikan orang lain dan tdk berperikemanusiaan. Sehingga psikopat sering didefinisikan sebagai “gangguan kepribadian“.
Watak psikopat lainnya tiadanya rasa menyesal jika sudah melakukan kesalahan. Tindakannya cenderung bermusuhan, mudah marah, menyerang orang lain, tidak mengikuti aturan bahkan sering protes. Gejala lain, egoisme yang tinggi, berulang kali melanggar hak orang lain, mengintimidasi, tidak jujur dan kerap salah mengartikan kejadian sekitarnya.
Robert D. Hare, ahli psikopati dunia, telah membuat penelitian psikopat sekitar 25 tahun. Robert berpendapat :“Seorang psikopat selalu membuat ‘kamuflase’ yang rumit, memutar fakta, menebar fitnah dan kebohongan, untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan pribadi”.
Umumnya seorang psikopat sebagai pribadi yang berpenampilan sempurna, bertutur kata baik, mempesona, memiliki daya tarik dan menyenangkan. “Walaupun begitu kita harus hati-hati, karena psikopat sebagai gangguan kepribadian”.
Perilakunya anti sosial, tidak memiliki empati dan berani bertindak secara tidak terkendali. Sering kali tindakannya dapat dinilai tidak memiliki hati nurani.
Umumnya, seorang pemimpin tidak bisa sertamerta disebut sebagai psikopat, jika belum dilakukan uji klinis. Pemeriksaan kesehatan jiwa bagi seorang pemimpin harus dilakukan. Dalam kehidupan tentara, hasil psychotest sangatlah menentukan, dan ditempatkan pada prioritas pertama.
Apabila pemimpin mengidap gangguan kepribadian sebagi psikopat, atau kita sebut sebagai Pemimpin Psikopat, dengan beraneka ragam indikasi yang disebutkan di depan, tentu tidak layak disebut sebagai pemimpin.
Pastikan pemimpin dan idola kita bukan psikopat !! Rakyat menolak pemimpin psikopat !!(*)
Sumber: teropongsenayan.com/ Sabtu, 03 Sep 2016
(nahimunkar.com)
Post A Comment:
0 comments:
tes