Kisah lain datang dari seorang wartawan wanita Charlie Hebdo Sigolene Vinson yang menyaksikan secara langsung serangan yang terjadi di kantor majalah satir Perancis (7/1) Selasa lalu.

Vinson mengungkapkan pada Radio France Internationale, pembunuh sempat mengarahkan senjatanya ke arahnya. Akan tetapi, si  pembunuh mengurungkan niat untuk menarik pelatuknya. Mengapa?

“Saya tidak membunuh Anda karena Anda seorang wanita dan kami tidak akan membunuh perempuan. Tetapi, Anda harus masuk Islam, membaca Qur’an dan memakai jilbab,” kata pria tersebut, dilansir dari Islampos, Jumat (9/1/2014).

Pria itu semopat memperingatkan Vinson dengan mengatakan, “Kamu harus memeluk Islam, bacalah Al Quran dan tutup tubuhmu,” kenang Vinson. Pria itu juga sempat meneriakkan kalimat “Allahu akbar, Allahuakbar!”

Kartunis Corinne Rey juga mengalami hal serupa dengan orang bersenjata yang menewaskan 12 orang tersebut. Rey baru saja menjemput putrinya di penitipan anak. Ia diminta untuk memasukkan kode untuk membuka pintu masuk ke kantor Charlie Hebdo. Ia tak menembak Rey dalam insiden ini.

Teroris tersebut malah mengarahkan senjatanya ke penjaga keamanan Frederic Boisseau yang duduk di meja penyambutan tamu. Rey selamat dari ancaman maut saat kejadian itu. Sekali lagi mereka menegaskan bahwa mereka tak menembak seorang perempuan.

“Kejadian tersebut berlangsung sekitar lima menit,” ujar Rey.

Serangan tersebut berlangsung sekitar lima menit dan pelaku menembak seorang polisi yang berjaga di dalam kantor. Ada sekitar 8 jurnalis dan editor yang berada di dalam Charlie Hebdo yang ditembak mati.(fimadani)
Axact

CYBER TAUHID

Blog ini dibuat untuk mengcounter propaganda musuh musuh Islam dari dalam maupun dari luar, bagi antum yang peduli silakan sebarkan artikel yang ada di blog ini. In Shaa Alloh kami dapatkan berita dari sumber yang terpercaya.NO HOAX

Post A Comment:

0 comments:

tes