Presiden Prancis Francios Hollande menegaskan bahwa “para pelaku tindakan-tindakan teroris di Paris tidak ada hubungannya dengan agama Islam” hal itu disampaikan terkait serangan yang terjadi pada kantor harian Charlie Hebdo yang pada perkembangan berikutnya berlanjut dengan terbunuhnya 3 pelaku penyerangan bersenjata yang menyekap beberapa orang tawanan di Paris.

Pada Pidatonya Jumat malam ini, Hollande mengatakan, “orang-orang fanatik itu tidak ada hubungannya dengan Agama Islam, dan harus dapat dibedakan antara Islam dan orang-orang fanatis itu, dalam rangka menjaga nilai-nilai kebhinnekaan negara Prancis”. Seperti yang dilansir Aljazeera.net, Jumat (09/01).

Presiden Prancis mendesak pasukan keamanan dan polisi dan mengatakan bahwa Prancis sedang memghadapi berbagai ancaman yang belum lagi selesai, dan kita akan menyelesaikan krisis ini dengan kekuatan penuh”.

Presiden Prancis juga mengajak warganya untuk tetap waspada terhadap teroris dan meminta untuk menggalang massa secara besar-besaran pada hari Ahad nanti untuk berdemonstrasi mengecam penyerangan berdarah yang berlanjut selama 3 hari. Hollande menilai bahwa Prancis menghadapi berbagai ancaman yang belum lagi usai.

Operasi pengejaran yang sudah dilakukan oleh pihak keamanan Prancis dalam memburon “Kouachi” dua bersaudara -yang tertuduh sebagai pelaku penyerangan kantor Charlie Hebdo- berakhir dengan terbunuhnya dua bersaudara tersebut, sebagaiman beberapa tawanan yang diculik ikut terbunuh berikut pria bersenjata yang menculik, di sebuah super market milik warga yahudi di sebelah utara Paris.
Axact

CYBER TAUHID

Blog ini dibuat untuk mengcounter propaganda musuh musuh Islam dari dalam maupun dari luar, bagi antum yang peduli silakan sebarkan artikel yang ada di blog ini. In Shaa Alloh kami dapatkan berita dari sumber yang terpercaya.NO HOAX

Post A Comment:

0 comments:

tes