AHOK TERKINI : Prajurit TNI di Nagan Raya hingga Selasa (23/5/2017) sore mengamankan sedikitnya sembilan lembar baju kaus anak-anak bertulisan “I Love to PKI”.



Baju-baju tersebut sebelumnya dibeli warga di sebuah pusat perbelanjaan terkemuka di Nagan Raya, tepatnya di kawasan Lueng Baro, Suka Makmue, pada Senin (22/5/2017) sore.
Kemudian, prajurit TNI mengamankannya di Makodim 0116, Kompleks Perkantoran Suka Makmue.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Serambi , Selasa kemarin di Nagan, terungkapnya kasus T-Shirt bertulisan ‘I Love to PKI’ itu setelah salah seorang pembeli mengembalikan kaus yang sebelumnya ia dibeli seharga Rp 78.000 ke toko swalayan setempat.
Setelah diteliti, baju itu ternyata memang memuat kata-kata yang dilarang oleh negara.
Pembeli yang enggan menyebutkan identitasnya itu ketakutan, lalu buru-buru mengembalikan barang belanjaannya itu kepada pemilik toko swalayan.
Serambi yang melihat baju kaus anak-anak aneka warna di Makodim Nagan Raya juga membaca tulisan ‘I Love to PKI’ di sejumlah T-Shirt dan sejumlah tulisan lainnya dalam bahasa Inggris.
Di bagian label pakaian juga tercantum bahasa Mandarin dan tulisan The Fashion Design Dongfangyilong yang artinya pakaian ini didesain Dongfangyliong.
Dandim 0116 Nagan Raya, Letkol Kavaleri Mochammad Wahyudi kepada wartawan di Suka Makmue mengatakan, pihaknya telah mengamankan sedikitnya delapan lembar kaus yang bertulisan ‘I Love to PKI’ di Makodim setempat.
"Baju-baju tersebut dibeli oleh pemilik swalayan di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, lalu barang ini dikirim melalui sebuah jasa ekspedisi ke Medan hingga akhirnya tiba di Nagan Raya," katanya.
Dandim Wahyudi menegaskan, penyebaran tulisan, logo, dan paham PKI hingga kini masih dilarang di Indonesia.
Tap MPRS Nomor XXV Tahun 1966 tentang Pembubaran PKI dan Pernyataan sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh Indonesia bagi PKI, belum dicabut.
Kini, kasus tersebut sedang diselidiki TNI untuk pengembangan selanjutnya.
Pihaknya menduga kaus anak-anak tersebut berasal dari luar negeri dan diduga kuat tidak diproduksi di dalam negeri.
Dandim Nagan Raya, Letkol Kav Moch Wahyudi juga menjelaskan, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari pemilik swalayan yang menjual pakaian tersebut, baju itu dibeli dari sebuah toko di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta.
Saat membeli pakaian tersebut, pemilik swalayan berinisial Y ini mengaku tak memperhatikan dengan teliti tulisan yang terdapat pada pakaian anak-anak yang ia beli sebanyak 18 potong dan terdapat tulisan “I Love to PKI” di sejumlah bagian baju tersebut.
"Yang sudah kita amankan ada delapan lembar. Itu artinya, ada sepuluh lembar lagi yang sudah terjual di masyarakat," kata Wahyudi.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, pemilik toko swalayan juga berjanji akan mengembalikan uang bagi konsumen yang telah membeli pakaian tersebut, apabila dikembalikan ke toko miliknya.
Dandim Nagan Raya ini juga meminta masyarakat untuk segera mengembalikan baju kaus yang memuat tulisan tersebut, sehingga diharapkan paham komunis di masyarakat, khususnya di kalangan anak-anak, dapat dicegah.



[tn]
Axact

CYBER TAUHID

Blog ini dibuat untuk mengcounter propaganda musuh musuh Islam dari dalam maupun dari luar, bagi antum yang peduli silakan sebarkan artikel yang ada di blog ini. In Shaa Alloh kami dapatkan berita dari sumber yang terpercaya.NO HOAX

Post A Comment:

0 comments:

tes