Jamaah Ikhwanul Muslimin menegaskan, rakyat Mesir tidak akan percaya pemilu untuk kedua kalinya setelah tank-tank militer menggusur demokrasi.
Jubir Ikhwan, Dr. Ahmad Arif menyatakan kepada TV Yarmuk Yordania, Jumat (19/7) para penandatangan pemberontakan mengira pemilu akan bisa segera dilaksanakan dengan presiden baru, tetapi mereka dikejutkan dengan kembali ke nol, UU gagal dan komisi pemilu belum ada.
Arif menegaskan, militer adalah milik seluruh rakyat Mesir, karena itu tidak mungkin menjadi alat bagi faki politik tertentu dan mengorbankan lainnya.
Setelah hengkangnya partai An-Nur dari peta perjuangan, banyak dari mereka yang turut serta melakukan demo menuntut dikembalikannya Presiden Mursi, itu merupakan sikap terpuji.
Arif menyampaikan apresiasi kepada Dr. Abdul Mun’im Abul Futuh, Ketua Partai Kekuatan Mesir, yang telah menulis di akun twitternya, bahwa apa yang terjadi saat ini merupakan kebalikan dari harapan revolusi Januari. (infopalestina)
Post A Comment:
0 comments:
tes